Kamis, 29 Oktober 2020

Baznas Barru Budidaya Tanaman Kelor Perdana di Desa Tompo

BaznasBarru.org - Badan Amil Zakat (Baznas) Kabupaten Barru terus melakukan upaya-upaya nyata dalam rangka membantu pemerintah menciptakan kesejahteraan bagi umat dan masyarakat kabupaten Barru. Salah satu hal yang dilakukannya adalah melalui program pertanian dengan memanfaatkan budidaya tanaman kelor. Penanaman perdana Budi daya kelor (moringa oleipera) ini dilakukan di Desa Tompo, Kecamatan Barru, pada Selasa 27 Oktober 2020 lalu.

Salah satu pimpinan Baznas Kabupaten Barru H. Minu Kalibu dalam sambutannya mengatakan, budidaya kelor ini Baznas Barru bekerjasama dengan PT .MOI (Moringa Organik Indonesia). Kata dia ada sekitar 4 hektare lahan yang akan ditanami kelor.

Ini adalah penanaman perdana kelor di Barru. Kerjasama dengan PT MOI, lahan ini dulunya akan dijadikan lokasi peternakan dan persawahan namun pemiliknya mengalihkan untuk budidaya tanaman kelor,” ujarnya.

Beliau juga berharap agar masyarakat bisa mengikuti membudidayakan tanaman kelor dilahan-lahan yang ada agar menjadi produktif.

Owner PT MOI Aldy Krisnandi yang turut hadir dalam kegiatan itu mengaku pihaknya membutuhkan daun kelor sampai 40 ton tiap Minggu. Iapun berharap dengan penanaman perdana pohon kelor di Barru bisa menutupi sebagian permintaan pasar. “Kita butuh sekitar 40 ton bahan baku daun kelor tiap minggu. Kami berharap di Barru kita bisa manfaatkan dan semoga kita bisa olah langsung disini,” harap dia.

Daun kelor lanjut dia dibeli dengan harga Rp 75 ribu per kilo. Bijinya yang kering bisa dijadikan minyak harganya mencapai Rp 2,5 juta per kilo. Pemasarannya juga sangat gampang, Bahkan PT MOI siap melakukan MoU terkait dengan pasaran kelor. “Harga daun kelor tidak akan naik turun. Karena biasanya kalau produksi sudah banyak harga pasti turun nah ini tidak demikian,”ujarnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian Barru Ahmad mewakili PLT Bupati Barru sangat mengapresiasi langkah Baznas Kabupaten Barru dalam budidaya tanaman kelor. Langkah ini lanjut dia tentu akan membawa kemajuan khususnya pada bidang pertanian. Ia mengakui, kelor sangat mudah tumbuh termasuk bila berada dipematang empang itu dipastikan tumbuh subur.

Menutup rangkaian kegiatan tersebut, Ketua Baznas Kabupaten Barru Anregurutta H.M. Faried Wadjedy, mengajak semua para hadirin untuk melakukan doa bersama agar usaha yang di rintis ini akan sukses dan mampu mensejahterakan umat, terkhusus di kabupaten Barru.

Dalam kegiatan ini juga, ditampilkan aneka produk olahan berbahan dasar kelor, diantaranya Teh Kelor Jahe Merah, Dodol Kelor, Keripik Kelor dan Kerupuk Kelor. Produk olahan kelor ini merupakan hasil produksi dari Kelompok Usaha Kelor Binaan Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Mustahik (LPEM) Baznas Kabupaten Barru.

Baca Selengkapnya Baznas Barru Budidaya Tanaman Kelor Perdana di Desa Tompo

Minggu, 18 Oktober 2020

Sedekah Di Musim Bunga

 


*Sedekah di Musim Bunga*

Dr. Ilham Kadir, MA., Novelis dan Kolektor Bunga.

Setiap sore ia bawa murid-muridnya mengunjungi taman bunga, dia adalah nabi yang romantis, demikian tulis   Abbas Mahmud 'Al-Aqqad tentang Nabi Isa dalam "Hayatul Masih fit Tarikh wa Kusyufil ‘Ashril Hadiets". Pada abad ke-10 Masehi berdiri sebuah universitas di Mesir, namanya "Al-Azhar", jika diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, 'Al-Jami'ah Al-Azhar', berarti 'Universitas Bunga-Bunga', Al-Azhar adalah bentuk jama' [plural] dari zahrah atau bunga. Demikian adanya sebab perguruan tinggi tertua di dunia ini menjadi bunga bagi segenap penghuni bumi, terbang dari kejauhan untuk menghisap saripati ilmu dan kembali membawa madu untuk dijadikan penawar dari berbagai kangker epistemologis sekaligus penangkal penyakit kebodohan sebagai sumber segala masalah.

Bunga adalah simbol berbagai simbol, Nabi Isa menjadikan bunga sebagai media pembelajaran kepada para muridnya agar hidupnya diliputi kasih sayang, ketenangan, ketentraman, dan penuh cintah kasih. Seorang guru yang romantis akan mudah menyentuh hati para muridnya untuk tunduk dan patuh mendengar petuah-petuahnya. Bunga adalah ketenangan dan kedamaian. Lelaki pencinta bunga  pasti romantis.

Orang-orang Eropa menjadikan bunga sebagai pelipur lara, pengusir galau, dan penghalau kesedihan. Di sana, orang berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk pasien akan membawa bunga sebagai tanda kasih, cinta, dan kepedulian sesama. Di Barat, orang sakit sepenuhnya diperlakukan sebagaimana mestinya, makanan dan aneka buah tersedia, sementara kita, ketika datang menjenguk, umumnya membawa ragam makanan dan kadang Kamar Pasien menjadi tempat reuni keluarga.

Bunga juga lambang kebahagiaan. Orang-orang berpesta, khusunya acara pernikahan tak meriah tanpa bunga, ia adalah lambang cinta, bunga dan cinta adalah ibarat dua sisi mata uang menjadi bagian tak terpisahkan. Kerap seorang lelaki memberikan bunga tanda cinta pada kekasih dan pasangannya dengan bunga mawar tanpa duri. Bahkan bunga juga bisa menjadi pertanda 'sedang berkabung' atau pertanda bahwa ada salah satu sanak famili atau keluarga yang wafat. Ini yang dinamai "Bunga Karangan Duka Cita". Jelas, bunga adalah lambang kehidupan dan sekalgus kematian.

Hidup akan menjadi bermakna jika dihiasi dengan bunga, baik bunga dalam artian sesungguhnya maupun dalam bentuk metafora. Kehidupan yang indah-indah ini laksana bunga yang berpotensi besar melenakan. Dan orang yang terlena dengan bunga-bunga kehidupan, lalu menjauh dari rahmat Allah tentu menjadi bagian dari golongan yang tersesat. Inilah yang disitir dalam Al-Qur'an, (Thaha[20]: 131). "Dan janganlah engkau tujukan pandangan matamu kepada kenikmatan yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia, agar Kami uji mereka dengan kesenangan itu. Karunia Rabbmu jauh lebih baik dan lebih kekal." Maka dapat dipahami bahwa segala yang menarik dan berpotensi melenakan bisa disebut "bunga", bahkan mimpi indah bagian dari bunga-bunga kehidupan.

*Sedekah Bunga*

Di antara sekian banyak keistimewaan orang Indonesia, salah satunya adalah mampu mandiri atau berdikari, termasuk berdikari dalam mencari kesenangan dan kebahagiaan yang memiliki multiefek di antaranya menciptakan musim selain musim hujan dan kemarau yakni "Musim Bunga". Euforia ini ibarat matahari, datang dan pergi, hanya saja jika matahari punya ketetapan dan ketepatan waktu yang akurat, sebaliknya musim ciptaan orang Indonesia mengikut situasi, kondisi, dan pasaran.

Masih teringat, sekira lima tahun lalu, bangsa ini digemparkan dengan "Revolusi Batu Akik", musim itu bertahan cukup lama, sekira tiga tahun, dan berakhir dengan senyap. Sebelum itu, sudah ada "Musim Tokek" para pemburu tokek masuk ke desa-desa mencari tokek seberat tiga kilo gram, dihargai dengan puluhan sampai ratusan juta. Tapi orang-orang sudah banyak yang lupa jika tahun 2004-2008, bunga jemani dan anthurium pernah dijual hingga 950 juta, dan kini musim itu kembali mengulangi dirinya, laksana sejarah yang berulang dan hanya pelakunya yang beregenerasi. Kini yang terlihat menonjol adalah bunga "Janda Bolong" bunga yang mirip aglonema namun belang dan bolong ini dihargai perdaun, satu lembar berkisar 10 hingga 30 juta. Dahulu, di zaman anthurium dan jemani, janda bolong hanya tinggal di hutan bersama misteri mitologi jin  'sundal bolong'.

Musim bunga jelas membawa berkah pada bangsa ini, di tengah pandemi covid-19 yang terus meneror, managemen ketatangaraan kian semraut dan ruwet, diperparah dengan lahirnya undang-undang cipta lapangan kerja yang sebagian menyebut 'Cilaka', maka dibutuhkan refreshing untuk menyegarkan pikiran dan menenangkan kegundah-gulanaan. Dan masalah itu bisa diatasi dengan semerbak wangi bunga di taman, atau kuncup janda bolong belang yang bertengger atas meja di sudut rumah.

Bunga, menjadi salah satu media mengais rezeki di tengah pandemi, dimana pertumbuhan ekonomi terjun di angka minus lima persen, sepertinya kita sudah resesi tapi diselamatkan oleh bunga di pot tapi tetap dihantam oleh bunga pinjaman dari rentenir multinasional. Dan yang terpenting, bunga adalah media untuk saling berbagi.  Jika merujuk pada undang-undang nomor 23  tahun 2011 "Tentang Pengeloaan Zakat" pasal satu ayat empat bahwa sedekah  secara bahasa berarti benar, dan jujur, namun secara istilah  “adalah harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahtan umum”. Maka saling memberi harta berupa bunga merupakan sedekah, dan medan pahala yang sangat besar. Maka jadikan bunga sebagai media untuk menerapkan konsep sedekah, saling memberi, membahagiakan sesama, dan pastinya, bunga yang disedekahkan pada orang lain akan tumbuh, dan subur, berkembang, bahkan akan melahirkan keberkahan, persis makna 'sedekah dengan arti zakat secara bahasa'. Dan yang pasti, memelihara bunga adalah menyediakan udara segar bagi manusia. 

Dalam agama kita begitu banyak penunjuk jalan (dalil) agar selalu berbagi, membahagiakan sesama hingga menolong yang kesusahan. Agama kita mewajibkan ada keseimbangan, ibadah vertikal dan horizontal, hablum minallah wa minannas. Ini salah satu petunjuknya, "Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini—masji  Nabawi—selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al-Jaami’ no. 176).

Jadikanlah musim bunga ini sebagai wadah untuk membahagiakan diri, keluarga dan orang-orang sekeliling kita. Namun, jangan jadikan bunga sebagai mesin penambah dosa, bergosip karena bunga, mencuri bunga orang lain, berbohong pada suami demi bunga hingga bertengkar karena bunga. Jadikan bunga sebagai simbol kedamaian sebagaimana pendemo berdamai dengan polisi lewat setangkai bunga. Wallahu A'lam!

Enrekang, 14 Oktober 2020

Dr. Ilham Kadir, MA

(Pimpinan Baznas Enrekang & Ketua Pusat Publikasi & HAKI Univ. Muhammadiyah Enrekang)

Baca Selengkapnya Sedekah Di Musim Bunga

Jumat, 16 Oktober 2020

,

Moment Hari Pangan Sedunia 2020, BAZNAS Barru Launching Program BANK MAKANAN

 


BaznasBarru.org - Hari Pangan Sedunia yang diperingati hari ini tanggal 16 Oktober 2020 merupakan hari pangan sedunia yang ke-40. Melalui moment ini, BAZNAS Barru melalui tim Layanan Aktif Baznas Barru (LAB) melaunching satu program layanan yang diberi nama LAYANAN BANK MAKANAN. Program layanan ini fokus pada pelayanan makanan siap santap yang akan didistribusikan kepada Mustahik dengan target-target tertentu.
Sebagaimana disampaikan oleh Hary Manajer Program LAB Baznas Barru bahwa program Layanan BANK MAKANAN ini merupakan program baru di Baznas Barru yang dikelola oleh tim LAB.
"Hari ini kita melaunching program BANK MAKANAN bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia 2020, intinya kita memanfaatkan momen ini dan sekaligus kita ikut giat aksi layanan BANK MAKANAN dengan menyalurkan makanan siap saji sebanyak 100 paket", urainya.

Senada dengan yang disampaikan oleh Kepala LAB Barru, Abdi bahwa program ini fokus pada penyediaan makanan siap saji dan siap kelola.
"Program BANK MAKANAN ini menyiapkan paket makanan siap santap. Kami meminta kerjasama segenap pihak untuk mensuport program ini baik berupa suport dana, makanan jadi siap santap maupun makanan siap packing dan juga bahan makanan siap olah. Kami siap menyalurkan segala bentuk donasi dari masyarakat untuk program ini", jelasnya.
"Untuk sedekah makanan siap saji maupun bahan makanan siap olah, silahkan diantar langsung kekantor Baznas Barru atau kami juga siap menjemput", tambahnya.
Program BANK MAKANAN ini nantinya akan dilaksanakan setiap bulan dengan lokasi-lokasi giat yang berbeda.

Salurkan Donasi terbaik Anda untuk Program BANK MAKANAN Baznas Barru melalui Rekening Donasi:
BRI 4878 01 024274 53 5
an Baznas Kabupaten Barru

Baca Selengkapnya Moment Hari Pangan Sedunia 2020, BAZNAS Barru Launching Program BANK MAKANAN

Kamis, 15 Oktober 2020

BAZNAS Barru Edukasi Pegawai Syara dan Kelompok Pengajian se Desa Pancana tentang Cara Mengurus Jenazah dan Edukasi Zakat


BaznasBarru.org
- Sosialisasi Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS) dan Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah yang diselenggarakan oleh Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kecamatan Tanete Rilau, bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Barru.

Dalam acara ini yang menjadi penyelenggara kepanitiaan adalah Unit Pengumpulan  Zakat (UPZ) Kecamatan Tanete Rilau. Kegiatan ini diadakan di Masjid Nurul Abrar, Dusun Berarue, Desa Pancana, Kecamatan Tanete Rilau, Kamis 15 Oktober 2020. Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta diantaranya penyuluh Agama Islam, utusan dari setiap pegawai syara Masjid se Desa Pancana dan kelompok pengajian se Desa Pancana. 

Ketua UPZ Kecamatan Tanete Rilau Zulkifli dalam sambuatannya saat membuka acara ini beliau menegaskan pelatihan ini terlaksana atas kerjasama dari Pengurus Masjid, BAZNAS Kabupaten Barru, dan Penyuluh Agama Islam. Pelatihan Kaifiyatul Janazah menjadi sebuah kebutuhan. Hal ini juga terjadi di warga masyarakat Muslim dan Jamaah Masjid Se Desa Pancana yang pada saat pelatihan mereka sangat antusias, bahkan sejak acara dimulai sampai acara selesai diikuti dengan seksama.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam bentuk pelatihan,dan langsung dipraktikkan ditempat, sehingga jamaah terlibat langsung. “Dapat dipastikan jamaah mendapatkan tambahan pengetahuan tentang cara mengurus jenazah.” katanya.

“Kita berharap kedepan model-model pelatihan seperti ini dapat dilakukan sesering mungkin. Dari pada mendapatkan ceramah-ceramah yang model konvensional, terkadang tidak dapat dipahami dan dipraktekkan. jika ini diperhatikan maka sungguh ada manfaat yang sangat berguna bagi jamaah.” ucapnya. "Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tentang kesadaran berzakat dan pengetahuan tentang tata cara mengurus jenazah.” tambahnya.

Dalam kegiatan pelatihan ini, selaku pembawa materi adalah ustaz Drs. H.M. As'ad Husain yang juga merupakan mantan pengurus Badan Amil Zakat Kabupaten Barru.

Baca Selengkapnya BAZNAS Barru Edukasi Pegawai Syara dan Kelompok Pengajian se Desa Pancana tentang Cara Mengurus Jenazah dan Edukasi Zakat

Selasa, 13 Oktober 2020

BAZNAS Barru Bantu Pembangunan Sarana Air Bersih Warga Dusun Parenring

 

BaznasBarru.org - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Barru melalui tim Layanan Aktif Baznas Barru terus melakukan aksi-aksi program pelayanan keumatan guna membantu pemenuhan kebutuhan dasar hidup masyarakat. Salah satu program yang dilakukan adalah pemberian bantuan akses layanan air bersih bagi warga yang terdampak krisis air akibat musim kemarau. Program bantuan air bersih ini berlokasi di Dusun Parenring Desa Mattirowalie Kecamatan Tanete Riaja.

Lokasi tepat program pembangunan layanan air bersih ini berada di Jl. Kampung Baru, RT 4 Dusun Parenring Desa Mattirowalie. Ada sekira 100 KK penerima manfaat dari program air bersih ini. 

Setiap tahunnya, ketika musim kemarau tiba warga di lokasi ini mengalami krisis air bersih, warga harus menempuh jarak 500 meter menuju sungai dengan berjalan kaki untuk memperoleh air bersih yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Wakil Ketua II Baznas Barru, H. Minu Kalibu menyampaikan bahwa, program bantuan air bersih ini memang sangat dibutuhkan oleh warga di Parenring ini, karna hampir setiap tahunnya mereka mengalami krisis air bersih dan harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mengambil air.
"Setiap tahun warga di Dusun Parenring mengalami krisis air bersih, terutama di RT 4. Mereka harus berjalan kaki cukup jauh untuk mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari", ucapnya.

Proses pengerjaan pembangunan sanitasi air bersih ini dilakukan dengan swadaya masyarakat bersama tim Layanan Aktif Baznas Barru. Warga penerima manfaat program ini sangat berterima kasih atas bantuan pembangunan sanitasi air bersih dari Baznas Barru, sehingga kita (warga) sudah tidak jauh lagi untuk mengambil air disungai, ungkap salah satu warga.

Baca Selengkapnya BAZNAS Barru Bantu Pembangunan Sarana Air Bersih Warga Dusun Parenring

Selasa, 06 Oktober 2020

Menjaga Makanan Tetap Sehat di Masa Pandemi

BaznasBarru.org - Saat ini penerapan gaya hidup sehat menjadi prioritas masyarakat di seluruh dunia. Untuk memelihara dan meningkatkan sistem imun dari dalam tubuh, salah satu cara paling mudah adalah dengan menjaga pola makan sehat. Selain itu, kita pun harus berhati-hati dalam pengolahan makanan.

Bersamaan dengan praktik Hand Hygiene, Social Distancing, Keamanan Pangan juga bisa meminimalisir penularan penyakit yang diperantarai oleh makanan, tidak terkecuali Covid-19. Berikut beberapa aturan atau tips makan sehat dan aman yang bisa dan sangat relevan untuk kita terapkan di tengah-tengah situasi pandemi sekarang ini: 

1. Makanan Bersih dan Bergizi

2. Lakukan pemisahan antara makanan mentah dan matang

3. Gunakan yang yang bersih ketika hendak memasak makanan

4. Masak makanan dengan cara yang benar dan pastikan matang dengan sempurna

5. Simpan makanan dalam suhu yang tepat atau pas

Semoga Bermanfaat.

Salurkan Donasi Terbaik Anda melalui Rekening Donasi Kemanusian Baznas Kabupaten Barru:
BRI 4878 01 024274 53 5
an. Baznas Kabupaten Barru

#SemangatMelayaniUmat


Baca Selengkapnya Menjaga Makanan Tetap Sehat di Masa Pandemi